411. “Dengan diamnya antah-karana lewat samãdhi[1], nikmatilah keagungan tanpa batas dari Sang Diri-jati. Dengan penuh semangat hancurkanlah belenggu bau harum-busuk dari kelahiran dan kematian; jadilah ia yang telah mencapai tujuan-akhir dari kelahiran berjasad manusia ini!

412. “Bebas dari semua identifikasi- diri keliru itu, sadarilah Diri-jati sebagai perwujudan dari Eksistensi Sejati – Kesadaran Murni – Kebahagiaan Abadi yang tiada tara, yang tak tunduk pada lingkaran-setan kelahiran dan kematian!”

Tuesday, July 20, 2010

Men BIR telah berpulang...

Berselang beberapa jam, setelah upacara atiwa-tiwa Ni Made Suri, Men Bir juga mengikuti menghakhiri tugasnya di maya pada ini menuju nirwana. Pulangnya Men Bir pada hari Rabu, tanggal 21 Juli 2010, dan perencanaan upacara atiwa-tiwa belum ditentukan karna masih nunasang ke Griya...
Semoga amal bhaktinya menjadikan tabungan untuk menuju nirwana....
namaste,

Ni Made Suri menutup mata selamanya

Pada hari minggu tanggal 18 Juli 2010, ibu dari almarhum I Wayan Warta telah mengakhiri swadharmanya di maya pada menuju sunia loka. Upacara atiwa-tiwa dilaksanakan pada hari selasa tanggal 20 Juli 2010, bersamaan dengan upacara atiwa-tiwa Bapak Wayan Kanan (Pan Arsi) dari Banjar peminge.
Semoga segala kebaikan dan bhakti yang telah ia swadharmakan di maya pada ini menjadikannya dapat menuju nirwana bersatu dengan-Nya.
Namaste,


"Om Samaniwah akusih samaniwah dayaniwah, samanamas to va mano Jatihva susaha sati."

OM Hyang widhi, satukanlah kami dalam pemikiran, dalam pendapat, dalam
perkataan, serta pelaksanaan yang berdasarkan mufakat, seperti halnya para Deva
yang bersatu padu dalam membangun sorga kehidupan.