411. “Dengan diamnya antah-karana lewat samãdhi[1], nikmatilah keagungan tanpa batas dari Sang Diri-jati. Dengan penuh semangat hancurkanlah belenggu bau harum-busuk dari kelahiran dan kematian; jadilah ia yang telah mencapai tujuan-akhir dari kelahiran berjasad manusia ini!

412. “Bebas dari semua identifikasi- diri keliru itu, sadarilah Diri-jati sebagai perwujudan dari Eksistensi Sejati – Kesadaran Murni – Kebahagiaan Abadi yang tiada tara, yang tak tunduk pada lingkaran-setan kelahiran dan kematian!”

Wednesday, June 13, 2012

I Komang Sutawa (PODOL) pulang lebih awal..

Anak I Made Madig dengan Ni Ketut Rimun yang ketiga yang diberi nama I Komang Sutawa telah berpulang lebih awal dari yang direncanakan.
Mutlak kelahiran, kehidupan dan kematian adalah milik-Nya, walaupan harapan hamba-Nya bisa direncanakan dan diatur sesuai kehendak kita, namun Hyang Widhi adalah segalanya yang mengatur setiap langkah dan laku kita. Seperti halnya I Komang Sutawa adalah seorang muda yang baru akan naik ke tingkat SMA/SMK, tetapi telah ditetapkan untuk kembali menghadap-Nya. Kepulangannya begitu tragis karena terjatuh dari motor yang dikendarainya di depan Pura Desa Adat Kampial pada hari Jumat, tanggal 8 Juni 2012 dini hari, kira-kira pukul 02.00 wita. Upacara atiwa-tiwa dilakukan pada hari Rabu, tanggal 13 Juni 2012.
Begitu banyak harapan yang ia tinggalkan, begitu banyak tumpuan yang tidak dapat ia lanjutkan untuk orang tua, saudara dan teman-temannya, tetapi belum bisa ia laksanakan karen ia telah dipanggil lebih awal. 
Begitu banyaknya cerita yang telah tergores dalam setiap laku dan langkah yang telah ia jalankan, semoga menjadikan bekal buatnya untuk kembali kepada pangkuan-Nya dan Amoring Acintya.....
Manunggaling kawula gusti.

Selamat jalan Komang Sutawa,
Lahirlah kembali menjadi sosok yang berjiwa besar dan penuh kemuliaan

Namaste,


"Om Samaniwah akusih samaniwah dayaniwah, samanamas to va mano Jatihva susaha sati."

OM Hyang widhi, satukanlah kami dalam pemikiran, dalam pendapat, dalam
perkataan, serta pelaksanaan yang berdasarkan mufakat, seperti halnya para Deva
yang bersatu padu dalam membangun sorga kehidupan.