411. “Dengan diamnya antah-karana lewat samãdhi[1], nikmatilah keagungan tanpa batas dari Sang Diri-jati. Dengan penuh semangat hancurkanlah belenggu bau harum-busuk dari kelahiran dan kematian; jadilah ia yang telah mencapai tujuan-akhir dari kelahiran berjasad manusia ini!

412. “Bebas dari semua identifikasi- diri keliru itu, sadarilah Diri-jati sebagai perwujudan dari Eksistensi Sejati – Kesadaran Murni – Kebahagiaan Abadi yang tiada tara, yang tak tunduk pada lingkaran-setan kelahiran dan kematian!”

Thursday, December 25, 2014

Pan Ripeh berpulang

Belum genap upacara tiga harian acara Atiwa-tiwa I Ketut Minta, warga Pura Ibu Pasek Gelgel harus kehilangan petapakan Ida Bhetara yaitu Pan Ripeh yang berpulang dengan tenang pada hari Jumat tanggal 26 Desember 2015.

Friday, December 19, 2014

I Ketut Minta telah berpulang


Om Tattwatma Naryatma Swadah Ang Ah
Om Swargantu, Moksantu, Sunyantu, Murcantu.
Om Ksama Sampurna ya Namah Swaha...
Om Vayur Anilam Amartam Athedam
Basmantam Sariram,
Om Krato Smare, Klie Smare, Krtam Smara....
Satu lagi warga Pura Ibu Pasek Gelgel Sawangan telah mengakhiri tugasnya di mayapada menuju sunyaloka pada hari Jumat, tanggal 19 Desember 2014 yaitu I Ketut Minta ijasan Pak Wayan Kendra.
Pelaksanaan upacara atiwa-tiwa dilaksanakan pada tanggal 24 Desember 2014


"Om Samaniwah akusih samaniwah dayaniwah, samanamas to va mano Jatihva susaha sati."

OM Hyang widhi, satukanlah kami dalam pemikiran, dalam pendapat, dalam
perkataan, serta pelaksanaan yang berdasarkan mufakat, seperti halnya para Deva
yang bersatu padu dalam membangun sorga kehidupan.