411. “Dengan diamnya antah-karana lewat samãdhi[1], nikmatilah keagungan tanpa batas dari Sang Diri-jati. Dengan penuh semangat hancurkanlah belenggu bau harum-busuk dari kelahiran dan kematian; jadilah ia yang telah mencapai tujuan-akhir dari kelahiran berjasad manusia ini!

412. “Bebas dari semua identifikasi- diri keliru itu, sadarilah Diri-jati sebagai perwujudan dari Eksistensi Sejati – Kesadaran Murni – Kebahagiaan Abadi yang tiada tara, yang tak tunduk pada lingkaran-setan kelahiran dan kematian!”

Sunday, January 10, 2016

Anaknya I Kecot meninggal dunia

Belum dilakukannya upacara atiwa-tiwa atas meninggalnya Ni Made Repi, Pura Ibu Pasek Gelgel Sawangan harus kehilangan generasi lagi yaitu anaknya I Kecot yang no 2 telah meninggal pada hari Sabtu Kajeng Pon, bertepatan dengan Tilem Kepitu tanggal 9 Januari 2016.
Oleh karena umurnya masih bayi maka upacaranya yang diambil yaitu Upacara Ngelungah, yang langsung dilaksanakan pada hari itu juga.
Walaupun upacara ngelungah telah dilakukan, tetapi pada Upacara Atiwa-tiwa Ni Made Repi tanggal 11 Januari 2016 diikutsertakan juga dengan ngadegang anaknya I Kecot.

NI MADE REPI BERPULANG

Satu lagi warga Pura Ibu Pasek Gelgel Sawangan telah berpulang pada hari Rabu bertepatan dengan Kajeng Kliwon tanggal 6 Januari 2016 yaitu Ni Made Repi.

Upacara atiwa-tiwa dilaksanakan pada hari Senin Beteng Kliwon tanggal 11 Januari 2016.

Semoga semua tabungan kebajikan semasa hidupnya menghantarkan dia menuju-Nya dan Amoring Acintya.


"Om Samaniwah akusih samaniwah dayaniwah, samanamas to va mano Jatihva susaha sati."

OM Hyang widhi, satukanlah kami dalam pemikiran, dalam pendapat, dalam
perkataan, serta pelaksanaan yang berdasarkan mufakat, seperti halnya para Deva
yang bersatu padu dalam membangun sorga kehidupan.