TANGKIL KE PURA SADKAHYANGAN LEMPUYANG LUHUR
Sadkahyangan Agung Lempuyang Luhur adalah Pura Penyungsungan Jagat Bali Hindu. Kalau ditinjau dari sisi topografi terletak di ujung Timur Pulau Bali, pada suatu dataran tinggi (pegunungan), jelasnya :
Di Banjar/Desa Adat Purwayu, Desa Tista, Kec. Abang, Kab. Karangasem, Bali.
Bila akan memedek ke Pura Sadkahyangan Agung Lempuyang Luhur, melalui Kec. Abang, ada dua jalur, yaitu :
1. Jalur Kemuda/Purwayu : melalui Desa Ngis Tista, Kemuda, Penataran Agung Lempuyang Luhur di Purwayu, Telaga Mas, Pasar Agung dan akhirnya sampailah di Lempuyang Luhur.
2. Jalur Basangalas; melalui Desa Ngis Tista, Basangalas, Desa/Banjar Gamongan, Telaga Sawangan, Lempuyang Madya (Parahyangan Mpu Gni Jaya) lanjut menuju luhuring Lempuyang Madya, Pucak Bisbis, sampai di Pasar Agung dan dan akhirnya sampai di Lempuyang Luhur.
Jro Mangku Lempuyang Luhur tinggal di Desa Kemuda
Jro Mangku Lempuyang Madya tinggal di Banjar Gamongan.
Pada hari kamis wuku dungulan ini pada tanggal 21 Agustus 2008 saya tangkil ring Ida Bhetara Lempuyang Luhur. Ida Bhetara yang berstana disana sering disebut Ida Bhetara Hyang Agnijaya yang juga disebutkan mengemban Ida Bhetara Hyang Iswara.
Adapun Bhisama Ida Bhetara Hyang Agnijaya yang patut kita hayati adalah sebagai berikut :
"Wastu kita wong Bali, yan kita lali ring Kahyangan, tan bakti kita, ngedasa temwang sapisan, ring Kahyangan nira Hyang Agni Jaya, moga kita tan dadi jadma, wastu kita ping tiga kneng sahupa drawa."
"artinya Semoga engkau orang Bali, kalau engkau lupa kepada Kahyangan-Ku, tidak menyembah bhakti sekali sepuluh tahun, di Kahyangan Hyang Agni Jaya, semoga tidak lahir sebagai manusia kembali, semoga tiga kali kena kutukan"
Begitulah linging Bhisama Ida Bhetara Hyang Agni Jaya yang selalu menjadi pedoman bagi Umat Hindu di manapun mereka berada. Setidaknya setiap sepuluh tahun Umat Hindu yang berasal dari Bali wajib menghaturkan sembah bhakti kehadapan beliau.
Semoga kita umat sedharma diberikan kekuatan lahir dan bhatin untuk bersujud kehadapan-Nya sehingga kita tan keneng upadrawa.
No comments:
Post a Comment