411. “Dengan diamnya antah-karana lewat samãdhi[1], nikmatilah keagungan tanpa batas dari Sang Diri-jati. Dengan penuh semangat hancurkanlah belenggu bau harum-busuk dari kelahiran dan kematian; jadilah ia yang telah mencapai tujuan-akhir dari kelahiran berjasad manusia ini!

412. “Bebas dari semua identifikasi- diri keliru itu, sadarilah Diri-jati sebagai perwujudan dari Eksistensi Sejati – Kesadaran Murni – Kebahagiaan Abadi yang tiada tara, yang tak tunduk pada lingkaran-setan kelahiran dan kematian!”

Friday, February 12, 2010

Jero Mangku Susunan (Pan Sura) menutup mata

Pada hari selasa tanggal 9 Pebruari 2010 telah menutup usianya dengan tenang, setelah digantikan oleh anaknya I Wayan Gentil untuk melayani warga Pura Pasek Gelgel Sawangan dalam hal hubungannya dengan nunas tirta dan upacara lainnya di Pura Paibon.

Penguburannya yang disertai dengan Upacara Atiwa-tiwa akan dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 14 Pebruari 2010, bersamaan dengan penguburan I Wayan Ranes, yang meninggal setelah mancing bersama anaknya pada hari Rabu tanggal 10 Pebruari 2010.

Demikianlah pelaksanaan atiwa-tiwa Jero Mangku Susunan Pura Paibon Pasek Gelgel Sawangan.
Semoga amal dan bhaktinya mendapat pengampunan dari Hyang Widhi Wasa.
Astungkara,

Namaste,

No comments:


"Om Samaniwah akusih samaniwah dayaniwah, samanamas to va mano Jatihva susaha sati."

OM Hyang widhi, satukanlah kami dalam pemikiran, dalam pendapat, dalam
perkataan, serta pelaksanaan yang berdasarkan mufakat, seperti halnya para Deva
yang bersatu padu dalam membangun sorga kehidupan.