411. “Dengan diamnya antah-karana lewat samãdhi[1], nikmatilah keagungan tanpa batas dari Sang Diri-jati. Dengan penuh semangat hancurkanlah belenggu bau harum-busuk dari kelahiran dan kematian; jadilah ia yang telah mencapai tujuan-akhir dari kelahiran berjasad manusia ini!

412. “Bebas dari semua identifikasi- diri keliru itu, sadarilah Diri-jati sebagai perwujudan dari Eksistensi Sejati – Kesadaran Murni – Kebahagiaan Abadi yang tiada tara, yang tak tunduk pada lingkaran-setan kelahiran dan kematian!”

Wednesday, November 12, 2014

ILALANG bagian I



Sebagai rumput Ilalang dianggap suci yang banyak dipergunakan dalam
Pelaksanaan upacara yaitu sebagai sarana atau alat misalkan saja dalam
upacara:
1. Sirahwista, dalam upacara Pawintenan, alang-alang dipergunakan untuk membuat karawista/ sirawista, ketika sesorang sudah menjalani upacara ngaskara pensucian maka diikatkanlah “SIRAHWISTA” yang akhirnya personel tersebut siap untuk melaksanakan proses selanjutnya.
2. Sirrahwista juga dipergunakan untuk mensakralkan personal dalam kaitan pengukuhan atau sumpah, Misalnya dalam wiwaha pasangan penganten, Sudhiwadhani, Potong gigi, dsbny.
3. Sesirat, pada setiap proses persembahyangan alang-alang juga digunakan untuk ngetisang /menyipratkan tirtha yang disebut dengan sesirat.
4. Sot mingmang- dalam mensakralkan suatu peralatan atau sering disebutkan dengan “PASUPATI”
5. Kusa Prenawa, Dalam Upacara Pitrayadnya dipakai juga pengawak Puspalingga.
6. Akar ilalang + madu Dipakai untuk ngelinggihang aksara suci dalam titik Nazal kita (Ngerajah)
7. Dlm Husada Ilalang dipakai untuk penyejuk, meriang, ketika susah tidur, ambil 11 daun ilalang bejek dengan biu batu metambus, dikasi air secukupnya langsung diminum.
8. Dll.
Dalam filsafat Hindu kehidupan ilalang dipakai contoh, ketika kita kecil Jnana kita sangat tajam seperti tunas ilalang, bisa menembus akar bebatuan, ketika sudah tua daun Ilalang sebagai penyejuk (ATAP RUMAH) maksud dari filsafat ini pergunakanlah waktu seeffective mungkin ketika kecil harus giat belajar, sehingga ketika sudah sepuh maka jadilah “PATIRTANING RAT, PENADAHAN UPADESA”
Artinya penyejuk umat, tempat orang bertanya lantaran digugu & ditiru.

No comments:


"Om Samaniwah akusih samaniwah dayaniwah, samanamas to va mano Jatihva susaha sati."

OM Hyang widhi, satukanlah kami dalam pemikiran, dalam pendapat, dalam
perkataan, serta pelaksanaan yang berdasarkan mufakat, seperti halnya para Deva
yang bersatu padu dalam membangun sorga kehidupan.