411. “Dengan diamnya antah-karana lewat samãdhi[1], nikmatilah keagungan tanpa batas dari Sang Diri-jati. Dengan penuh semangat hancurkanlah belenggu bau harum-busuk dari kelahiran dan kematian; jadilah ia yang telah mencapai tujuan-akhir dari kelahiran berjasad manusia ini!

412. “Bebas dari semua identifikasi- diri keliru itu, sadarilah Diri-jati sebagai perwujudan dari Eksistensi Sejati – Kesadaran Murni – Kebahagiaan Abadi yang tiada tara, yang tak tunduk pada lingkaran-setan kelahiran dan kematian!”

Saturday, March 08, 2008

ketika nilai luhur budaya telah pudar......
ketika akal manusia terkontaminasi...
ketika hayalan telah sirna.....
maka bumi terasa hampa dari nilai-nilai luhur budaya bangsa......
anak tidak lagi ingat pada orang tua...
saudara telah melupakan adik kakaknya....
yang kaya menjadi raja segala raja.....
yang miskin menjadi pelabuhan kemarahan dan emosi....
sopan dan santun seolah bukan kewajiban bagi mereka yang berlencana kebijaksanaan...
pertanda apakah ini.......
inikah yang disebut yuganya kali ?....
ataukah karena proses evolusi tabiat..... bagi semua mahluk ciptaan-Nya....
Selamatkanlah kami ya Tuhan......
Selamatkan kami dari keriuhan dan kegelapan ini....
nyalakanlah lentera-Mu, hingga kami temukan dian yang menuntun kami ke arah-Mu...
Ya Tuhan, Engkaulah kehendak dari semua kehendak.....
hendaknyalah Engkau menuang setetes air surgawi.... bagi kami yang sarat akan pengetahuan-Mu...
Ya Tuhan..... Engkau adalah pemaaf dari segala kesalahan....
Maafkanlah kiranya kami... yang tak pernah jauh dari garis kekeliruan-Mu...
Engkau yang mencipta.. Engkau pulalah yang kami harapkan untuk meleburnya....
hingga kami bisa bersama-Mu....
Suka tanpa wali dukita
Amoring Acintya......
Namaste,

2 comments:

Anonymous said...

sangat menarik, terima kasih

Suastra said...

Terima kasih atas comment-nya..
semoga selalu bermanfaat buat kita semua..


"Om Samaniwah akusih samaniwah dayaniwah, samanamas to va mano Jatihva susaha sati."

OM Hyang widhi, satukanlah kami dalam pemikiran, dalam pendapat, dalam
perkataan, serta pelaksanaan yang berdasarkan mufakat, seperti halnya para Deva
yang bersatu padu dalam membangun sorga kehidupan.