411. “Dengan diamnya antah-karana lewat samãdhi[1], nikmatilah keagungan tanpa batas dari Sang Diri-jati. Dengan penuh semangat hancurkanlah belenggu bau harum-busuk dari kelahiran dan kematian; jadilah ia yang telah mencapai tujuan-akhir dari kelahiran berjasad manusia ini!

412. “Bebas dari semua identifikasi- diri keliru itu, sadarilah Diri-jati sebagai perwujudan dari Eksistensi Sejati – Kesadaran Murni – Kebahagiaan Abadi yang tiada tara, yang tak tunduk pada lingkaran-setan kelahiran dan kematian!”

Wednesday, July 17, 2013

I Nengah Sukarya menutup usia

Tattwatma naryatma
Swadah Ang Ah
Om swargantu, moksantu, sùnyantu, murcantu
Om ksàma sampurnàya namah swàha

Satu lagi warga Pura Ibu Pasek Gelgel Sawangan telah berpulang pada tanggal 16 Juli 2013. Setelah beliau beberapa tahun melawan penyakit yang dideritanya, akhirnya beliau berpulang dengan tenang menghadap Hyang Widhi Wasa dengan segala karma yang telah beliau perbuat di alam maya ini. Beliau adalah I Nengah Sukarya yang merupakan keturunan langsung dari Ki Griya.

2 comments:

rare-angon said...

Om Swastiastu
Om Awighnamastu namo sidham

Semoga Arwahnya manunggal dengan Hyang Widhi, Manunggaling kawula gusti dan Semoga semeton sami selalu dalam lindungan Hyang widhi wasa, dan dilimpahkan rahmat rezekinya.

Om Santih Santih Santih Om

Suastra said...

Suksma semeton @rare-angon...
Begitulah sejatinya kewajiban kita terlahir ke mayapada...tidak ada yg bisa lari dari lingkaran sang kodrat...kematian sudah pasti tapi kelahiran sebagai manusia tergantung tabungan kebajikan yg kita miliki saat kehidupan di mayapada.....


"Om Samaniwah akusih samaniwah dayaniwah, samanamas to va mano Jatihva susaha sati."

OM Hyang widhi, satukanlah kami dalam pemikiran, dalam pendapat, dalam
perkataan, serta pelaksanaan yang berdasarkan mufakat, seperti halnya para Deva
yang bersatu padu dalam membangun sorga kehidupan.