411. “Dengan diamnya antah-karana lewat samãdhi[1], nikmatilah keagungan tanpa batas dari Sang Diri-jati. Dengan penuh semangat hancurkanlah belenggu bau harum-busuk dari kelahiran dan kematian; jadilah ia yang telah mencapai tujuan-akhir dari kelahiran berjasad manusia ini!

412. “Bebas dari semua identifikasi- diri keliru itu, sadarilah Diri-jati sebagai perwujudan dari Eksistensi Sejati – Kesadaran Murni – Kebahagiaan Abadi yang tiada tara, yang tak tunduk pada lingkaran-setan kelahiran dan kematian!”

Friday, November 06, 2009

MEN SEPUT MENUTUP MATA SELAMANYA

Kematian adalah mutlak adanya....
Oleh karenanya kelahiran menunggu kematian.....
Hidup harusnya mengabdi kepada kehidupan, sehingga kita bebas dari kelahiran....

Tapi mereka yang telah lahir akan kembali kepada lingkaran kematian...

Begitu pula Warga Pura Ibu Pasek Gelgel Sawangan yang bernama Men Seput meninggal hari Rabu, Wage Wuku Langkir, 28 Oktober 2009, bertepatan dengan Upacara Medudus Alit di Pura Ibu Pasek Gelgel Sawangan dan upacara atiwa-tiwa dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 5 November 2009, bersamaan dengan Upacara Atiwa-tiwa Men Ronteg, yang meninggal beberapa hari sebelumnya.

Semoga apa yang ia abdikan di dunia ini mendapat manfaat yang baik buat bekal ia di alam sana.

Namaste,

No comments:


"Om Samaniwah akusih samaniwah dayaniwah, samanamas to va mano Jatihva susaha sati."

OM Hyang widhi, satukanlah kami dalam pemikiran, dalam pendapat, dalam
perkataan, serta pelaksanaan yang berdasarkan mufakat, seperti halnya para Deva
yang bersatu padu dalam membangun sorga kehidupan.