411. “Dengan diamnya antah-karana lewat samãdhi[1], nikmatilah keagungan tanpa batas dari Sang Diri-jati. Dengan penuh semangat hancurkanlah belenggu bau harum-busuk dari kelahiran dan kematian; jadilah ia yang telah mencapai tujuan-akhir dari kelahiran berjasad manusia ini!

412. “Bebas dari semua identifikasi- diri keliru itu, sadarilah Diri-jati sebagai perwujudan dari Eksistensi Sejati – Kesadaran Murni – Kebahagiaan Abadi yang tiada tara, yang tak tunduk pada lingkaran-setan kelahiran dan kematian!”

Monday, December 28, 2009

I RUPEK (Kak Luweng) Berpulang menghadap Hyang Kuasa

tattwatma naryatma
Swadah Ang Ah
Om swargantu, moksantu, sùnyantu, murcantu
Om ksàma sampurnàya namah swàha

Pada hari minggu Wage sasih kepitu Wuku Uye tanggal 27 Desember 2009, Ayah I Wayan Rubag telah menutup usianya dengan tenang setelah mengalami sakit kurang lebih 6 tahunan...
Upacara atiwa-tiwa akan dilaksanakan pada hari Sukra Wage Wuku Uye tanggal 1 Januari 2010.

No comments:


"Om Samaniwah akusih samaniwah dayaniwah, samanamas to va mano Jatihva susaha sati."

OM Hyang widhi, satukanlah kami dalam pemikiran, dalam pendapat, dalam
perkataan, serta pelaksanaan yang berdasarkan mufakat, seperti halnya para Deva
yang bersatu padu dalam membangun sorga kehidupan.