411. “Dengan diamnya antah-karana lewat samãdhi[1], nikmatilah keagungan tanpa batas dari Sang Diri-jati. Dengan penuh semangat hancurkanlah belenggu bau harum-busuk dari kelahiran dan kematian; jadilah ia yang telah mencapai tujuan-akhir dari kelahiran berjasad manusia ini!

412. “Bebas dari semua identifikasi- diri keliru itu, sadarilah Diri-jati sebagai perwujudan dari Eksistensi Sejati – Kesadaran Murni – Kebahagiaan Abadi yang tiada tara, yang tak tunduk pada lingkaran-setan kelahiran dan kematian!”

Tuesday, March 27, 2007

MERAJAN BALI

Om Swastyastu,

Pelinggih-pelinggih umum yang terdapat di Sanggah Pamerajan adalah stana dalam niyasa Sang Hyang Widhi dan roh leluhur yang dipuja :
1. Padmasana/Padmasari : Sang Hyang Tri Purusha, Sang Hyang Widhi dalam manifestasi sebagai Siwa - SadaSiwa - Parama Siwa.
2. Kemulan rong tiga : Sang Hyang Trimurti, Sang Hyang Widhi dalam manifestasi sebagai Brahma - Wisnu - Siwa atau disingkat Bhatara Hyang Guru. Ada juga kemulan rong 1 (Sanghyang Tunggal), rong 2 (Arda nareswari),rong 4 (Catur Dewata), rong lima (Panca Dewata)
3. Sapta Petala : Sanghyang Widhi dalam manifestasi sebagai pertiwi dengan tujuh lapis : patala,
witala, nitala, sutala, tatala, ratala, satala. Sapta petala juga berisi patung naga sebagai symbol
naga Basuki, pemberi kemakmuran.
4. Taksu : Sanghyang Widhi dalam manifestasi sebagaiBhatari Saraswati (sakti Brahma)
penganugrah pengetahuan.
5. Limascari dan limasctu : Sanghyang Widhi dalam manifestasi sebagai ardanareswari : pradana
- Purusha, rwa bhineda.
6. Pangrurah : Sanghyang Widhi sebagai manifestasi Bhatara Kala, pengatur kehidupan dan waktu
7. Manjangan Saluwang : pelinggih sebagai penyungsungan Mpu Kuturan, mengingat jasa-jasa beliau yang meng-ajegkan Hindu di Bali.
8. Raja-Dewata : pelinggih roh para leluhur (dibawahBhatara Kawitan)

Om Santih, santih, santih, Om

3 comments:

Anonymous said...

tiang Made Gelgel

Made Gelgel said...

blogwalking :)

Suastra said...

Suksma antuk penyawisnyane...


"Om Samaniwah akusih samaniwah dayaniwah, samanamas to va mano Jatihva susaha sati."

OM Hyang widhi, satukanlah kami dalam pemikiran, dalam pendapat, dalam
perkataan, serta pelaksanaan yang berdasarkan mufakat, seperti halnya para Deva
yang bersatu padu dalam membangun sorga kehidupan.